Jumat, 06 Juli 2012

Hati-hati, Tertawa Berlebihan Menyebabkan Kematian

  sugi

jumat 06-07-2012

Hati-hati, Tertawa Berlebihan Menyebabkan Kematian


Segala sesuatu yang dilakukan berlebihan berdampak tidak baik bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan ajal menjemput, termasuk tertawa.

Pada abad ketiga Sebelum Masehi, kegembiraan yang berakibat fatal pernah terjadi pada Chrysippus, seorang filsuf Yunani yang harus meregang nyawa setelah tertawa terpingkal-pingkal. Ia tertawa saat melihat keledainya yang mabuk setelah diberi minum wine. Namun akibatnya fatal, akibat tertawa berlebihan itu sang filsuf meninggal.
"Perasaan yang ektrem, entah itu kesedihan atau kebahagiaan, dapat mengaktifkan bagian otak yang bertanggung jawab untuk respons lari atau melawan ancaman di alam liar," jelas Dr Martin Samuels, profesor neurologi di Harvard Medical School, seperti dilansir MSNBC.

Saat bergembira, otak akan melepaskan bahan kimia alami yaitu adrenalin, yang pada hewan besar dapat menjadi racun bagi berbagai organ, khususnya jantung.

Kondisi emosi yang sangat kuat, entah emosi yang negatif ataupun positif, akibatnya bisa membahayakan jantung. Pada kasus yang langka dapat menyebabkan irama jantung menjadi abnormal yang dapat berujung pada kematian.

Kematian ini biasanya disebabkan oleh sesak nafas atau gagal jantung. Dalam beberapa kasus, korban telah tertawa sepanjang malam, dan akhirnya meninggal pada hari berikutnya.
Jadi, hati-hati ya bagi yang mengalami gangguan jantung. Karena kebanyakan kasus mati tertawa menyerang orang-orang dengan penyakit tersebut.
Berikut contoh-contoh nyata lainnya kematian akibat tertawa berlebihan.
1. Zeuxis. 
Zeuxis adalah pelukis Yunani. Ia mentertawakan lukisan wanita yang baru saja diselesaikan. Kemudian karena tertawa terlalu berlebihan, akhirnya ia sesak napas dan mati.



 
2. Pietro Aretino
Mendengar cerita jorok dari saudara perempuannya, penulis dari Italia, Pietro Aretino, tertawa hingga terjungkal dari kursinya, kemudian ia kejang-kejang dan mati.




3. Fitzherbert
Malam bulan April 1872. Nyonya Fitzherbert, bersama teman-temannya yang berasal dari Northamptonshire pergi ke Drury Lane Theatre untuk menonton Beggar’s Opera. 
Ketika seorang karakter bernama Polly melakukan adegan konyol, Nyonya Fitzherbert tertawa begitu keras hingga tidak bisa berhenti dan terpaksa dikeluarkan dari ruang teater. Satu minggu setelah malam itu, Nyonya Fitzherebert dikabarkan mati karena terserang histeria berkelanjutan.



 
4. Alex Mitchell

Paa 24 Maret 1975 Alex Mitchell mati tertawa saat menonton tayangan TV komedi The Goodies. Pada episode itu, muncul karakter yang berdandan khas orang Skotlandia dan bermain kungfu. Setelah 25 menit tertawa, Alex berhenti tertawa, kemudian merosot di sofa terkena serangan jantung. Istrinya yang mengetahui hal tersebut, mengirimkan surat pada Goodies karena telah membuat suaminya mati dalam kebahagiaan.
 


 
5. Ole Bentzen
audiolog asal Denmark, Ole Bentzen mati karena menertawakan film "A Fish Called Wanda". Saat tertawa, detak jantungnya meningkat hingga 300 degupan per menit.

Barcode Lambang Setan?


Polemik mengenai Barcode (Kode garis-garis batangan) dihubungkan dengan angka 666 sebagai simbol Iblis, sudah menjadi perdebatan berbagai kalangan selama puluhan tahun. Ya, sejak pernyataan Mary Stewart Relfe, PhD dalam bukunya 666 The New Money System; 1982.
Dalam bukunya tersebut, Mary Stewart yang juga seorang pengkaji Alkitab, sejak kecil sangat yakin bahwa penggunaan Barcode terkait erat dengan rencana-rencana tersembunyi dari konspirasi untuk menguasai dunia

Para pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13.

Untuk mengetahuinya, silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka.

Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya.


Mary Stewart Relfe

Mary Stewart bisa dibilang cukup gigih melancarkan serangan terhadap berbagai simbol yang menurutnya berhubungan dengan konspirasi organisasi penyembah iblis.
Ia mulai meluncurkan buku pertamanya When Your Money Fails tahun 1981 dan diikuti dengan buku kedua The New Money System (1982). Sebenarnya masih ada lagi karya Mary lainnya yaitu Y2K dan 9/11 yang semuanya masih berbicara tentang ide yang sama: konspirasi penyembah iblis.

Mary menyatakan banyak dari logo pemerintahan Amerika Serikat yang menyiratkan simbol 666. Bahkan menurutnya logo Trilateral Commission juga mirip dengan simbol 666.
Logo Trilateral Commission
Di tahun 80-an, serangan Mary mengarah pada lagu Sex Pistols Anarcy in the U.K. sebagai bukti kerajaan Setan sedang mengambil alih kuasa dunia, terutama lewat larik pertama pada lagu tersebut: "I am the Antichrist."

Ada tiga tahapan yang menurut Mary sebagai upaya konspirasi untuk menguasai dunia, yaitu:

1. tahap pertama dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal gerakan organisasi konspirasi "setan".

2. Tahap kedua dimulai tahun 1973. Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal.

Penggunaan barcode semakin meluas, diterapkan kemudian pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya.

3. Tahap ketiga (tanpa tahun; sedang berlangsung?) meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar