Minggu, 15 Juli 2012

sejarah athletic bilbao

sejarah athletic bilbao Berdiri: 1898 Alamat: Ibaigane, Alameda Mazarredo, 23 Spain Telepon: (+34) 94 424 08 77 - Faksimile: (+34) 94 423 33 24 Surat Elektronik: prensa@athletic-club.net Laman Resmi: http://www.athletic-club.net Ketua: Josu Urrutia Direktur: Jon Berasategui Stadion: San Mamés Sejarah Singkat Masyarakat Bilbao termasuk kelompok pertama yang mengenal sepakbola di Spanyol. Sepakbola diperkenalkan dengan dua cara; melalui para pekerja pelabuhan dan pabrik baja asal Inggris, serta dari para mahasiswa Basque yang usai menuntut ilmu di Inggris. Saat itu, Bilbao menjadi pelabuhan utama untuk area industri pertambangan biji besi. Pada 1890-an, kelompok pekerja ini mendirikan Bilbao Football Club. Klub tersebut sering bertanding melawan kelompok mahasiswa, yang belakangan mendirikan Athletic Club pada 1898. Empat tahun kemudian, kedua klub bergabung menjadi Club Vizcaya, yang menjuarai Copa del Rey 1902. Sukses tersebut membawa klub sepakat merger dan menjadi Athletic Club de Bilbao setahun kemudian. Inspirasi juga tertular kepada mahasiswa Basque di Madrid yang mendirikan Athletic Club de Madrid sebagai cabang klub. Pada perkembangannya, cabang klub ibukota itu menjadi klub mandiri bernama Atletico Madrid. Athletic Bilbao adalah klub tersukses di Spanyol setelah Real Madrid dan Barcelona. Di ajang Copa del Rey, Bilbao memegang rekor sebagai tim kedua yang paling banyak mengoleksi gelar juara. Masa kejayaan di ajang tersebut dimulai pada 1910-an, ketika klub merengkuh trofi tiga tahun berturut-turut, 1914 hingga 1916. Salah satu bintang klub masa itu adalah striker subur Rafael Moreni Aranzadi alias Pichichi, yang kelak namanya dipakai untuk penghargaan topskor liga. Pada 1928, Bilbao menjadi salah satu klub yang memulai digulirkannya Primera Liga Spanyol. Bersama Madrid dan Barcelona pula, Bilbao tak pernah terdegradasi dari top tier hingga saat ini. Namun, sukses di ajang liga lebih sering dirasakan Bilbao pada periode 1930-an. Setelah menjuarai liga musim kedua, 1929/30, Bilbao mengoleksi tiga gelar tambahan selama 1930-an. Sejak itu pula Bilbao mulai menerapkan kebijakan hanya menggunakan pemain asal Basque dalam skuadnya. Hingga periode 1950-an, pemain asing dibatasi di kompetisi Spanyol sehingga mendorong Madrid dan Barcelona merekrut pemain yang memiliki dwikewarganegaraan. Bilbao bergeming dengan pemain-pemain binaan sendiri, meski sempat melunak pada periode 1990-an dengan mulai terbuka kepada para pemain Spanyol yang lahir atau berkarir di Basque ataupun pemain seperti Bixente Lizarazu, pemain Prancis yang berasal dari kawasan Basque setempat. Sukses terakhir Bilbao di liga diukir pelatih Javier Clemente selama dua musim beruntun, 1983 dan 1984. Bahkan pada 1984 klub berhasil meraih gelar ganda dengan menyandingkan mahkota liga dengan trofi Copa del Rey. Sukses tersebut belum lagi terulang hingga sekarang dan lemari trofi Bilbao masih terus menantikan koleksi selanjutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar